Tuesday, November 29, 2011

Mars PLH (edit ver.)

Tafsiran Mars PLH

Bait 1:
Tuhan ciptakan alam nan indah
Manusia penerima amanah
Wahana karya bernilai ibadah
Ambil manfaat jangan serakah

Dari bait diatas dapat ditafsirkan bahwa Allah menciptakan alam yang indah, yang sedang kita nikmati sekarang ini. Merupakan amanah bagi manusia untuk menjaga alam ini. Amanah yang kita lakukan bernilai ibadah. Kita dapat mengambil manfaat-manfaat dari alam tetapi jangan serakah. Jika kita terlalu serakah maka akan berdampak buruk bagi kita.

Bait 2:
Karya agungNya teramat luhur
Semua makhluk hidup makmur
Amal berkah tumbuh subur
Jagad raya sujud syukur


Dari bait diatas dapat ditafsirkan bahwa semua yang telah Allah ciptakan, yaitu alam beserta isinya merupakan hal yang mulia dan baik. Semua ciptaan Allah hidup dengan makmur, sehingga kita sebagai ciptaanNya patut untuk bersyukur. Dengan bersyukur, amal-amal yang kita lakukan akan menjadi berkah.

Bait 3:
Buma buha mata buka mata buka hati
Memelihara alam titipan Allah
Buma buha mata buka mata buka hati
Memelihara alam titipan Allah 

Dapat ditafsirkan bahwa kita dapat melihat dan merasakan alam yang indah ini, dan kita harus menjaga dan merawat alam ini. Karena Allah telah memberikan amanah kepada kita untuk memelihara alam.

Bait 4:
Jagalah mata jagalah hati
Ayunkan tangan langkahkan kaki
Memelihara alam titipan Ilahi
Cermin insan khalifah fil ardhi


Maka dari itu, kita harus menjaga mata dan hati agar kita terlalu serakah dalam memanfaatkan alam. Kita sebagai khalifah atau pemimpin di muka bumi harus cerdas dan bisa menjaga alam tanpa harus merusaknya.

Bait 5:
Karena ulah tangan manusia
Darat dan laut rusak binasa
Warisan anak cucutak tersisa
Bencana alam dimana-mana


Tetapi, terkadang kita baik sengaja maupun tidak sengaja telah merusak alam, baik darat maupun laut. Manfaat tersebut kita ambil hingga tidak tersisa, bahkan alam tersebut pun menjadi rusak dan tidak dapat dimanfaatkan kembali. Akibatnya, bencana terjadi dimana-mana dan kita tidak bisa mewariskan apa pun untuk anak cucu kita.

Bait 6:
Jiwa siswa SMA 8
Dan Pendidikan Lingkungan Hidup
Ecological Youth Environmental Source
 Siswa peduli lingkungan hidup
Cemin insan khalifah fil ardhi
uuuuu... fil ardhi


Siswa SMA 8 Pekanbaru adalah siswa yang peduli lingkungan hidup. Dengan adanya Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) dan ekskul Ecological Youth Environmental Source (EYES), siswa SMA 8 dapat menjaga lingkungan seperti yang telah diamanahkan oleh Allah.

Monday, November 14, 2011

Maraknya Penyakit DBD di Pekanbaru

Demam Berdarah Dengue atau biasa disebut DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit demam berdarah ditemukan di daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia.

Penyakit DBD sedang marak-maraknya di Pekanbaru. Berdasarkan dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, penjangkitan kasus DBD tertinggi terjadi pada Maret dan Oktober. Di dua bulan ini curah hujan cukup tinggi, sehingga telur nyamuk yang sudah terdapat di dalam kaleng-kaleng bekas, ban bekas dan beberapa tempat lainnya langsung menetas dan menjadi nyamuk dewasa. Penyebab lainnya ialah kurangnya terjaga kebersihan lingkungan sekitar kita.

Solusi untuk masalah ini adalah:
1.      Preventif
Untuk mencegah penyakit ini, kita harus menjaga lingkungan sekitar kita,  antara lain dengan menguras bak mandi/penampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu, mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali, menutup dengan rapat tempat penampungan air, mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah. Selain itu kita juga bisa melakukan pengasapan (fogging) dan pemberian bubuk abate. Pengasapan dapat membunuh nyamuk dewasa, sedangkan pemberian bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air dapat membunuh jentik-jentik nyamuk.

2.      Kuratif
Apabila telah terkena DBD, maka pengobatan pada penderita penyakit DBD adalah mengatasi perdarahan, mencegah atau mengatasi keadaan syok/presyok, yaitu dengan mengusahakan agar penderita banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu). Penambahan cairan tubuh melalui infus (intravena) mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi yang berlebihan. Selanjutnya adalah pemberian obat-obatan terhadap keluhan yang timbul, misalnya :
- Paracetamol membantu menurunkan demam.
- Garam elektrolit (oralit) jika disertai diare.
- Antibiotik.

3.      Rehabilitatif
Penderita penyakit DBD yang baru sembuh, memerlukan langkah rehabilitatif berupa pemulihan kondisi fisik melalui makanan bergizi, vitamin dan istirahat cukup untuk mencapai kembali kebugaran jasmani.

4.      Promotif
Dianjurkan agar kita menjalani pola hidup sehat dengan cukup istirahat, konsumsi makanan bergizi dan seimbang, banyak minum dan melakukan olah raga. Dengan demikian, maka daya tahan tubuh akan dapat ditingkatkan sehingga dapat menolak terjadinya infeksi penyakit DBD.

sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Demam_berdarah
http://www.riaupos.co.id/berita.php?act=full&id=5001&kat=1
http://www.infopenyakit.com/2008/03/penyakit-demam-berdarah-dengue-dbd.html

Sunday, October 23, 2011

penelitian K3LH

Oleh : Riries Denia Gupita
Kelas : XI IPA 6
Tempat : Bakso Balam, Jalan Balam
Tujuan :
  1. Meneliti hazard yang terjadi.
  2. Referensi terhadap bahaya yang terjadi.
  3. Mengetahui evaluasi resiko hazard dan solusinya
FOTO-FOTO
Bakso Balam tampak dari depan

keadaan tempat menyiapkan makanan (dapur)

Dapur tempat meletakkan kuah bakso

Tempat makanan yang tidak ditutup


Tempat meletakkan gas dan tempat samapah, terletak dibawah tempat makanan

Mengambil makanan tanpa sarung tangan

Membungkus makanan

Keadaan di dalam toko

Tempat parkir di depan toko

Tabel Hazard
No
Hazard
Jenis Bahaya
Resiko
Konsekuensi
1
Biologi
Debu & Bakteri
Infeksi
Terserang bakteri
2
Fisika
Pencahayaan yang kurang
Visual akut
Mata lelah dan menjadi sakit
3
Kimia
-       Banyaknya pelanggan yang merokok pada tempat tersebut
-       Asap kendaraan bermotor
Terhirup zat beracun
Radang paru-paru dll.
4
Psikososial
-       Jam waktu kerja yg lama
-       Tekanan dari atasan
Dehidrasi
Stress
Lelah
Lelah
5
Ergonomik
Berdiri terus-menerus
Mudah lelah
Kurang optimal dalam bekerja


TABEL ANALISA SEMI KUALITATIF

Tingkat Keparahan
Kemungkinan Terjadi
Jarang Terjadi

(1)
Kurang mungkin terjadi (2)
Mungkin terjadi
(3)
Sangat Mungkin terjadi (4)
Hampir Pasti terjadi
(5)
(1)
Tidak ada pengaruh
Pencahayaan yg kurang
(2)
Pengaruh sangat ringan
Ruangan kerja relatif sempit dan kurang bersih
(3)
Pengaruh ringan
- Waktu kerja yg lama

- Berdiri terus-menerus
(4)
Pengaruh serius
- Tekanan dari atasan
- Ruangan dengan banyaknya pelanggan yang merokok di dalamnya menyebabkan banyaknya zat beracun.

-Asap kendaraan bermotor

- Banyaknya bakteri dan virus
(5)
Pengaruh fatal


EVALUASI RESIKO
Dari tabel analisa semi kualitatif ditentukan prioritas resiko sebagai berikut:


NO
HAZARD
SKOR
TAFSIRAN
1.
-      Ruangan dengan banyaknya pelanggan yang merokok
-       Banyaknya bakteri dan virus
-       Asap kendaraan bermotor
16
-      Sangat mungkin terjadi
-      Pengaruh serius
2.
Tekanan dari atasan
12
-      Mungkin terjadi
-      Pengaruh serius
3.
-      Waktu kerja yang lama
-      Berdiri terus-menerus
12
-      Sangat mungkin terjadi
-      Pengaruh ringan
4.
Ruangan kerja yang relatif sempit dan kurang bersih
10
-      Hampir pasti terjadi
-      Pengaruh sangat ringan
5.
Pencahayaan yang kurang
1
-      Jarang terjadi
-      Tidak ada pengaruh


PENGENDALIAN RESIKO

NO
HAZARD
PENGENDALIAN
1.
Ruangan dengan banyaknya pelanggan yang merokok
Disediakan tempat khusus merokok
2.
Asap kendaraan bermotor
Pindahkan tempat parkir ke tempat yang lain
3.
Banyaknya bakteri dan virus
Jaga kebersihan tempat makanan diletakkan
4.
Berdiri terus-menerus
Disediakan kursi untuk duduk selagi menunggu pelanggan datang
5.
Ruangan kerja yang kurang bersih
Pembersihan ruangan secara teratur

Sunday, August 7, 2011

Tugas : EfSD


EfSD, yang merupakan singkatan dari "Education for Sustainable Development“ adalah konsep pendidikan untuk pengembangan berkelanjutan. EfSD tidak bermakna sama dengan pendidikan tentang pembangunan berkelanjutan atau sekedar transfer pengetahuan. EfSD berurusan dengan upaya mengubah perilaku dan gaya hidup kita bagi transformasi masyarakat yang positif.  Lebih jauh, EfSD tidaklah sama dengan pendidikan lingkungan hidup (environmental education, EE). EE hanyalah salah satu komponen saja EfSD yang mencakup ragam tema seperti pendidikan untuk penanggulanan kemiskinan, hak asasi manusia, kesetaraan gender, demokrasi dan pemerintahan baik. 

Konsep EfSD ini telah lama dikemukakan di dunia Internasional (UNESCO) akan tetapi di Indonesia secara implisit belum dituangkan dalam pendidikan nasional, meskipun secara parsial  terdapat dalam pendidikan lingkungan hidup, ekonomi dan sosial.

Ide tentang EfSD pertama kali dincetuskan oleh Prof. Dr. Hans J. A. Van Ginkel, mantan rektor United Nations (UN) University dan Staf Ahli Sekjen UN.


EfSD lahir dilatarbelakangi kondisi dunia kontemporer yang menghadapi persoalan makin kompleks dan mengarah pada situasi chaos.
Contoh kondisi chaos di sini adalah:
  •  makin meningkatnya pertumbuhan populasi dunia melebihi kapasitas produktivitas natural bumi
  •  Semakin cepatnya perkembangan komunikasi dan transportasi
  •  Rumitnya masalah globalisasi, perdagangan, lingkungan, pembangunan, dan kemiskinan.
EfSD terbagi dalam tiga pilar, dimensinya adalah:
1. Ekonomi
  • Pertumbuhan berkesinambungan
  • Kesetaraan hak dan kesempatan
  • Keseimbangan produksi dan konsumsi
2 . Lingkungan/Ekologi
  • Keseimbangan beberapa sistem
  • WEHAB (water, energy, health, agriculture, biodiversity)
3. Sosial, termasuk Politik, Budaya
  • Harmoni, selaras dan empati
  • Demokrasi, partisipasi
  • Keadilan sosial: ras, gender, klas sosial tertentu, dll.
  • Diversitas kultur dan budaya
  • Pengembangan Sains & Teknologi ramah lingkungan
  • dan lain-lain
 Fungsi EfSD ialah:
1. Membangun kapasitas komunitas/bangsa yang mampu membangun, mengembangkan dan mengimplementasikan rencana kegiatan yang mengarah kepada pengembangan berkelanjutan, yaitu kegiatan yang mendukung pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan, berbasis keadilan sosial dengan mempertimbangkan keseimbangan beberapa eco-system, antara lain:
-          Pengembangan kualitas SDM dan teknologi ramah lingkungan,
-          Pemeliharaan lingkungan dan diversitas
-          Keselarasan dan kelestarian budaya
-          Keseimbangan produksi dan konsumsi, dll.
2. Mendidik manusia sadar agar melakukan tindakan nyata untuk kehidupan.
3. Membangun rasa aman bagi generasi ke depan

Sumber:













 

Sol y Cielo Azul Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template and web hosting